Langsung ke konten utama

Unggulan

Kaidah Mantik dalam membantah adanya ayat kontradiktif.

Dalam ilmu mantik, ada sebuah konsep/kaidah kotradiksi (saling bertentangan, dgn arti jika satunya bisa digunakan maka yang lain tidak bisa). Sesuatu bisa dikatakan kontradiksi jika memenuhi persamaan pada semua sisi. Sisi tersebut disebutkan dalam ilmu ini beberapa; 

1. Maudu' (Objek pembahasan) harus sama, maka jika sama dalam sisi ini maka disebut kontradiksi. Contoh "Zaid Datang sekarang ke sekolah ini" dan "zaid tidak datang  sekarang ke sekolah ini". Disini objek pembasannya Adalah sama-sama zaid. Apabila kalimat yang kedua diganti "Umar tidak datang" maka tidak ada kontradiktif. 

2. Mahmul (yang disandarkan pada maudu') contoh di atas adalah kata "datang"

3. Sama dalam waktu dan tempat

4. Sama dalam dari nisbatnya (dilihat dari sisi apa harus sama). Di poin ke empat ini, saya akan menarik sebuah ayat yang kelihatannya kontradiktif tapi sebenarnya tidak, sehingga tidak bisa dijadikan tempat tuduhan bagi orang tidak suka pada Al-Quran, bahwa al-Quran itu penuh dengan hal yang saling bertentangan sehingga kebenarannya diragukan.

Bunyi ayat yang pertama; 

{ وَإِنۡ خِفۡتُمۡ أَلَّا تُقۡسِطُوا۟ فِی ٱلۡیَتَـٰمَىٰ فَٱنكِحُوا۟ مَا طَابَ لَكُم مِّنَ ٱلنِّسَاۤءِ مَثۡنَىٰ وَثُلَـٰثَ وَرُبَـٰعَۖ فَإِنۡ خِفۡتُمۡ أَلَّا تَعۡدِلُوا۟ فَوَ ٰ⁠حِدَةً أَوۡ مَا مَلَكَتۡ أَیۡمَـٰنُكُمۡۚ ذَ ٰ⁠لِكَ أَدۡنَىٰۤ أَلَّا تَعُولُوا۟ }

[Surat An-Nisa': 3]

Ayat yang kedua; 

{ وَلَن تَسۡتَطِیعُوۤا۟ أَن تَعۡدِلُوا۟ بَیۡنَ ٱلنِّسَاۤءِ وَلَوۡ حَرَصۡتُمۡۖ فَلَا تَمِیلُوا۟ كُلَّ ٱلۡمَیۡلِ فَتَذَرُوهَا كَٱلۡمُعَلَّقَةِۚ وَإِن تُصۡلِحُوا۟ وَتَتَّقُوا۟ فَإِنَّ ٱللَّهَ كَانَ غَفُورࣰا رَّحِیمࣰا }

[Surat An-Nisa': 129]

Kedua ayat tersebut, secara umum, membahas adanya perlakuan adil pada istri/wanita. Ayat yang pertama dalam lafad "فَإِنۡ خِفۡتُمۡ أَلَّا تَعۡدِلُوا۟ فَوَ ٰ⁠حِدَةً" (jika kamu tidak bisa berbuat adil, maka cukup satu saja), secara mafhum, disini masih mengadakan kemunkinan seseorang laki2 bisa melakukan adil kepada istri2 mereka jika berpoligami, dengan arti jika kamu bisa berbuat adil maka bisa lebih dari satu.

Sedang ayat yang kedua, 

وَلَن تَسۡتَطِیعُوۤا۟ أَن تَعۡدِلُوا۟ بَیۡنَ ٱلنِّسَاۤءِ وَلَوۡ حَرَصۡتُمۡۖ

(Kamu tidak akan bisa/mampu berlaku adil diantara para istri2mu walaupun kau sudah berusaha) 

Dalam ayat ini, menegaskan ketidakadaan sama sekali sifat adil pada suami/laki-laki terhadap para istrinya, 

Seakan-akan ayat yang pertama yang memunkinkan adanya sifat adil pada laki2 terbantahkan dengan ayat ini; suami tidak akan bisa berbuat adil. Dengan kata lain, dalam ayat yang pertama suami hanya bisa menikahi satu istri saja karena tidak munkin suami berlaku adil dengan ayat yang kedua atau dengan kata lain poligami tidak dibolehkan dengan ayat yang kedua.

Maka terjadilah kontradiktif di sini. Ayat yang pertama masih ada *kemunkinan adanya potensi adil*, maka bisa berpoligami. Sedang ayat yang kedua *menafikan berlaku adil*, maka sama sekali tidak boleh poligami. 

Sebenarnya, kedua ayat tersebut bukanlah termasuk pada kotradiktif. Karena berlaku adil pada ayat yang pertama itu khusus pada sisi berlaku adil dalam kewajiban seorang suami terhadap hak-hak istrinya, dengan arti jika suami tidak mampu untuk melaksakan kewajibannya, baik secara nafkah atau penyamarataan hak istrinya (Qism), maka cukup beristri satu saja dan tidak boleh berpoligami. 

Sedang ayat yang kedua, penafian perlakuan adilnya suami pada istri dari sisi kecondongan hati/sifat suka terhadap istri, bisa dipastikan, contoh, istri yang cantik/yang sholehah lebih dia sayangi dari pada yang tidak.  Maka kecondongan seperti ini tidak mampu dilakukan oleh suami. 

Sehingga ketidakmampuan berlaku adil semacam ini tidak bisa membatasi/membantah adanya kemunkinan berlaku adil para suami ketika berpoligami.

Berangkat dri jawaban diatas maka kedua ayat tersebut tidaklah kontradiktif; karena perbedan sisi yang dibahas.  yang pertama berlaku adil dalam sisi kewajiban dan hak, sedang yang kedua adil dalam sisi kecondongan hati.

Wawwahu a'lam bissawab. 

Fadal.

Komentar

Postingan Populer