Langsung ke konten utama

Unggulan

ngikut standar orang lain?

Munkin hari-hari menjelang ujian termasuk hari yang banyak godaan. Mulai dari keinginan untuk jalan-jalan, belanja, bisnis, dan sebagainya. Tak kecuali juga aku. 

Hari ini kepala aku pusing, antara mikirin tentang ujian yang masih tinggal tiga hari lagi dan uang bulanan yang lambat. Ditambah lagi ujian yang sering diundur membuat rasa malas nambah. 

Namun walaupun pusing mikirin ini dan itu, aku mulai mencari kegiatan positif untuk aku kerjakan. Mulai dari membaca buku lain, menelpon orang rumah untuk mengabarkan ujian dekat; hal tersebut sudah ku biasakan mulai saat ku masih di Mts-Ma. Ya cari barakah kata temen. 

Menyibukkan diri dengan kegiatan-kegiatan kecil, semisal belajar nulis, nonton vidio bisnis dan cara kaya, merupakan pelarian aku dari sifat bosan. Mumpun masih muda ya belajar hal-hal yang baru, menarik diri sendiri untuk terus mengebangkan diri untuk hidup yang lebih baik, lebih berarti menurut aku daripada bingung gak jelas. Mencari pelajaran dari berbagai hal pun sekarang bisa, sudah banyak cara untuk tahu dengan sesuatu. Asalkan kita aja mau tahu atau tidak. 

Mengurung diri sendiri di kamar dan meratapi kesedihan, kegelisahan menurutku sebuah kesalahan pada diri sendiri. Andaikan saja waktu yang kamu lalui itu dimanfaatkan untuk masak, pasti kamu sudah bisa menikmati masakanmu sendiri. 

Banyak hal yang bisa mengganggu pikiran. Mulai dari perhatian berlebih dengan perkataan orang, harus mengikuti standar orang lain. Kamu harus gitu, kamu harus ini dan itu. Menurutku hidup dengan mengikuti standar orang lain bisa membuat kepala pusing. Lebih baik waktu memikirkan itu digunakan untuk mengembangkan kemampuan sendiri. Kata orang "Jadilah dirimu sendiri, punya komitmen, prinsip, tidak mengikuti orang lain yang membuatmu bisa tidak nyaman dengan kamu sendiri" munkin punya prinsip untuk mengembangkan skill Itu akan lebih baik. 

O ya, ada perkatan Raditya Dika yang ku setuju dengannya, "Fokus ke menciptakan nilai, bukan menciptakan uang" munkin ini tidak berhubungan dengan yang tadi ya, tapi bisa sih untuk dihubungkan bahwa pada zaman sekarang hal yang harus diciptakan itu bukan seberapa banyak, sesering apa kamu ikut dengan perkataan orang lain. Tapi yang penting adalah gimana kita bisa menciptakan sesuatu yang lebih bernilai atau berkualitas, Dan itu tidak harus kita ikut perkataan orang lain. Jadi hal yang harus kita jaga dan ciptakan adalah nilai dan kualitas bukan kuantitas. 

Emang perkataan orang lain bisa benar. Sebenarnya prinsip dasarnya mudah, jika perkataan orang lain itu bisa membuat kita lebih baik dari sebelumnya, silahkan saja ambil perkataan tersebut. Tapi kalau sebaliknya, bisa juga tolak. Filosof Islam, Ibnu Rusy pernah berkata "hal-hal yang dikatakan oleh orang dulu, jika hal itu benar kita ambil, dan jika salah kita benarkan dan kita harus hati-hati dengan itu". Jadi gak semua yang dikatakan orang lain itu perlu kita ambil dan tidak harus juga kita buang. 

Hidup itu sebenarnya tidak ruwet, hanya saja kita aja yang bikin ruwet. Memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang sebenarnya hal tersebut tidak terjadi dan ada solusinya. Kita sering memikirkan masalah daripada solusi. Kita lebih fokus kenapa aku begini daripada aku harus begini. 

Ya diakhir cuman berharap bahwa kehidupan yang kalian jalani lebih kalian nikmati dan jangan berhenti untuk terus belajar mencari hal-hal baru yang harus diketahui. Karena di dunia ini masih banyak hal, kebahagiaan, pengetahuan yang belum kita ketahui. Kita hanya manusia kecil yang diberi kemampuan berpikir untuk mengembangkan diri kita sendiri untuk menjadi wakil tuhan di muka bumi.

Tulisan ini tidak harus kamu ikuti, ini hanya keresahan, kegelisahan aku yang ingin kuungkapkan. Semoga kalian bisa mengambil pelajaran di dalamnya. Ok teman-teman, selamat menjalani hidup masing-masing dan jangan lupa Enjoy your life. 

By; Rafa

Cairo, 25-2-21

Komentar

Postingan Populer