Langsung ke konten utama

Unggulan

merayakan

Bulan malam ini hampir sempurna

Belaian angin menusuk ke pori-pori

Terasa sakit hingga ke hulu hati

Aku berjalan membawa mereka

Menundukkan kepala ke bawah

dengan hati yang patah

tak ada bedanya dengan daun yang gugur

dilupakan pohon, dicerca hujan, diserap bumi

hampir tidak ada kepingan sehelai pun.

 

Ini hati kenapa mata yang menangis

Sekujur tubuh mati dibuatnya

Lalu aku basuh dengan pasir-pasir negeri ini

Baunya bertebaran kemana-mana dibawa angin musim panas

Namun aku sudah tidak bisa mencium aromanya

sudah berbaur dengan bau gurun dan kebusukan hati sendiri

pekat malam ini seakan merayakan patah hati dari seorang petualang

Mengemis hati pada satu orang 

Dibalasnya luka lantaran atas nama cinta

tidak ada yang bernilai, tidak ada yang dihargai

lantas sepotong hati yang tulus tak ada bedanya dengan daging anjing.

Komentar

Postingan Populer