SAYANG

Aku tidak lagi bergadang

Aku sudah membiasakan tidur lebih awal

Bangun sepagi munkin

Ayam, tetangga, dan penjaga masjid pun belum bangun

Aku sudah bangun

Jangan khawatir, Sayang

Simpan nasihatmu itu kelak ke anakmu

Anakku juga

Kita kan punya cita-cita yang sama

Punya rumah mungil di kaki gunung

Setiap pagi kita menyirami bunga-bunga layu di teras rumah

Kamu lupa itu

Lalu Kamu bilang

"Carilah duit yang banyak"

Kecammu padaku

Aku jamin kebahagiaan bukan selalu duit

Materi cepat habis

Jangan cemas, Sayang

Tabunganku masih banyak

Kita nikmati hidup ini

Lupakan segalanya

Kapan terakhir kamu ingat dirimu sendiri 

Tubuhmu kurus

Aku pun terlalu gemuk

Jangan paksakan dirimu, Sayang

Kamu sudah terlalu baik

Untuk orang lain

Dan kamu sangat jahat 

Pada dirimu sendiri 

Mari kita berjalan bersama-sama

Kita bangun lagi rumah impian kita

Kita pasang foto-foto sejak kita kenal

Saat kita nikah

Saat kita punya anak

Saat kita masak bersama

Jangan lupa itu, Sayang

Itu hal biasa, namun kamu sering lupa

Aku tidak bermaksud menceramahimu

Aku hanya mengingatimu

Bahwa kamu punya dirimu sendiri sebelum aku dan anak-anak kita. 

(Surat Untukmu)