Langsung ke konten utama

Unggulan

Kau di depan meja

Kota pagi ini diselimuti embun

penduduknya sudah mulai bekerja

tubuhnya digetarkan dingin

Anginnya menusuk pori-pori

dari jendela kamar yang terbuka sendiri

lautnya sedang tertutupi awan hitam

pasirnya berwarna abu-abu

gedung-gedung menyimpan pemabuk

terlelap sebab anggur perkampungan

udara paginya berdebu

dihirup sepotong wajah di bawah jembatan

kau di depan meja

wangi kota ini tidak seharum semula

panas matahari membuat bentengnya lapuk

awannya menutupi pikiran

Mendungnya melahirkan ketakutan 

musim seminya menggugurkan mimpi-mimpi

musim dinginnya menidurkanmu di depan meja.




Komentar

Postingan Populer